Kamis, 29 Maret 2012

Jumat, 16 Maret 2012

Water Tubing Green Canyon

Water Tubing adalah salah satu wisata adventure alternatif di green canyon
Kalau anda berkunjung k green canyon yang paling pertama terlihat itu pasti deretan sampan-sampan/perahu yg lagi nunggu antrian pemberangkatan membawa pengunjung yg menyewa jasa perahunya,
jika anda menyewa jasa perahu anda akan di kasih waktu selama 45 menit untuk mengunjungi wisata green canyon,andaikan anda ingin aktifitas lain disana contohnya berenang itu anda akan dikenakan cas sesuai waktu yg digunakan. Makanya kami menawarkan anda wisata alternatif yaitu Water Tubing di green canyon yang perjalanannya tidak dibatasi waktu dengan peralatan lengkap,dari mualai - helm - jaket pelampung -deker - sepatu karang (coral booties ).dan anda akan didampingi pemandu yg sudah berkompeten selama perjalanan.

Apabila tertarik hubungi kami
( Asep Taufik Mulyadi, contact : 085 223 465 754 )

Sabtu, 10 Maret 2012

Profil Guha Bau Body Rafting

Guha Bau Body Rafting (Raft = Perahu) merupakan suatu wadah dimana kegiatan tantangan alam berupa arung jeram tanpa perahu dengan media badan sebagai sarana untuk mengarungi jeram dengan menggunakan perlengkapan komplit mulai dari helem, pelampung, pengaman lutut/betis, dan sepatu karang atau sandal gunung  yang di selenggarakan di aliran sungai Cijulang berlokasi di Desa Wisata Kertayasa Kecamatan Cijulang Kabupaten Ciamis Propinsi Jawa Barat  atau lebih di kenal dengan nama Cukang Taneuh (Green Canyon).

Guha Bau Bodyrafting dalam pengelolaannya di kelola oleh Desa Wisata Kertayasa, kepengurusan ditangani oleh masyarakat dengan pola pemberdayaan masyarakat sesuai dengan program yang di canangkan oleh pemerintah melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Bidang Pariwisata. Kepengurusan dari Guha Bau Body Rafting ini di pilih dan atau di tunjuk oleh Desa sebagai komisaris utama dengan persetujuan dari masyarakat melalui musyawarah dan mufakat bersama. Masa kerja dari pengurus ini diatur dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (ADART) Kelompok.

Guha Bau Body Rafting ini berdiri pada tahun 2009 namun pada awal perkembangan Cukang Taneuh (Green Canyon), Body Rafting sudah di rencanakan sebagai wisata alternatif di green canyon tidak hanya wisata arung jeram, camping ground, wisata mancing dan outbond juga turut di kembangkan sebagai penunjang dari wisata sungai ini. Bahkan masyarakat secara umum juga dilibatkan di dalamnya sesuai dengan konsep awal yaitu pemberdayaan masyarakat.
Sesuai dengan perkembangannya maka pada tanggal 1 April 2010 Kelompok Guha Bau Body Rafting ini secara resmi di dirikan oleh Desa Kertayasa dengan dukungan dari masyarakat secara umum dan Pemerintah Melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Bidang Pariwisata.

Guha Bau Body Rafting memiliki sekretriat sebagi pusat pengendali dari semua kegiatan, bertempat di Parkir Timur Dermaga Cukang Taneuh (Green Canyon).
Guha Bau Body Rafting memiliki pemandu yang berkompeten untuk mendampingi wisatawan di sungai dan di darat termasuk leader dalam perjalanan arung jeram.

Sarana penunjang dari kegiatan ini Guha Bau Body Rafting memiliki 1 unit perahu dengan mesin berkeuatan 15 hp di pergunakan sebagai alat angkut untuk keperluan cepat untuk memenuhi kebutuhan transportasi, akomodasi dan evakuasi.

( Asep Taufik Mulyadi )

LOGO GUHA BAU BODY RAFTING

Wisata Cukang Taneuh – Green Canyon - Body Rafting

Cukang Taneuh atau lebih di kenal dengan Green Canyon merupakan wisata sungai yang saat ini dijadikan sebagai sebuah objek wisata di Kabupaten Ciamis. Green Canyon terletak 31 km arah Selatan Pangandaran tepatnya di Desa Kertayasa, Kecamatan Cijulang, Propinsi Jawa Barat. Tempat ini sebenarnya sudah mulai dirintis sebagai tempat wisata pada era pemerintahan Soeharto sekitar tahun 1990an yaitu dengan pembangunan Dermaga yang terletak di kampung Ciseureuh Dusun Karangpaci Desa Kertayasa, yang pada perkembangannya kepengurusan dari Green Canyon ini di kelola oleh Kelompok Penggerak Pariwisata (KOMPEPAR) dan Dinas Pariwisata sebagai koordinator penggeraknya. Dengan adanya perhatian dari Pemerintah setempat objek wisata ini mengalami kemajuan pesat hal ini terbukti dengan adanya perbaikan fasilitas serta pembangunan dermaga II yang terletak di sekitar objek wisata Cukang Taneuh. Pada awalya Dermaga II ini telah dirintis oleh masyarakat dengan membangun fasilitas ruang bilas serta saung persinggahan yang pada akhirnya rusak terbawa banjir. Dengan adanya perhatian dari pemerintah keadaan tersebut sudah pulih kembali dan Dermaga II terlihat lebih besar dengan penambahan fasilitas seperti musola dan saung – saung peristirahatan, dermaga II ini oleh penduduk sekitar menyebutnya dengan palatar (bahasa sunda yang artinya peletaran yang luas).

Nama Green Canyon di dapat dari seorang turis asing dari prancis yang bernama Bill Jhon, sedangkan nama aslinya adalah Cukang Taneuh. Cukang yang mempunyai arti jembatan dan Teneuh berarti tanah jadi Cukang Taneuh mengandung arti jembatan yang terbuat dari tanah alamlah yang memprosesnya sehingga membentuk jembatan dengan tekstur bawah jembatannya adalah stalaknit dan stalakmit. Apabila di liat dari kejauhan akan terlihat seperti mulut gua dengan di hiasi oleh lembah yang hijau di bawah jembatan tersebut adalah tempat pemberhentian perahu pesiar, sebelum masuk kedalam ada sebuah air terjun yang oleh penduduk setempat menyebutnya sebagai pancuran emas. Memang pada saat tertentu akan terlihat seperti emas yang di akibatkan oleh air yang keruh berwarna kecoklat – coklatan tertimpa sinar matahari dari kejauhan akan terlihat samar seperti pancuran emas.

Masuk lebih ke dalam lagi apabila berenang akan melewati batu yang berbentuk mirip payung maka di sebut sebagai batu payung. Di batu payung ini pengunjung dapat menaikinya dan apabila ada berani bisa meloncat terjun ke sungai tentunya hal tersebut di lakukan harus dengan pengawasan dari pemandu. Lebih kedalam lagi ada yang di sebut pemandian putri, tempat ini berada sedikit di atas tebing pengunjung yang berkeinginan ke tempat tersebut harus memanjat sedikit tebing. Pemandian putri ini berbentuk seperti bak mandi tidur dengan di hiasi air rembesan dari dinding dan stalaknit sehingga membentuk sepertin air hujan, dingin dan menyegarkan yang konon katanya khasiat dari pemandian putri ini bisa membuat awet muda. Sampai di sini pengunjung green canyon dapat menikmati keindahannya apabila naik perahu pesiar. Masih banyak tempat – tempat menarik lainnya dan hanya bisa di nikmati dengan body rafting. Pasti timbul dalam benak kita pertanyaan, apakah itu Body Rafting ?
Body rafting berbeda dengan rafting atau arung jeram. Body Rafting (raft=perahu) adalah mengarungi sungai tanpa perahu karet, tubuh kitalah sebagai pengganti perahu dankita akan menyatu dengan permukaan air dan sekali-sekali di selingi dengan  berjalan di pinggiran untuk menghindari jeram atau bagian yang berbahaya. Tidak perlu khawatir kalau tidak bisa berenang, karena kita menggunakan perlengkapan standartlife vest (pelampung) dan helmet, pelindung lutut dan sepatu karang (coral booties) serta di temani instruktur yang sudah berpengalaman serta mengetahui sifat dan dinamika sungai yang akan di arungi, serta dapat mengantisipasi hal-hal yang mungkin terjadi dalam setiap pengarungan.


Kembali ke alam, apa pun bentuknya, selalu menjadi momen paling menyenangkan. Menyatu dengan alam melupakan sejenak rutinitas dengan sedikit beraktivitas di alam, salah satunya sebagai alternatif wisata di green canyon adalah Body Rafting. Dengan body rafting pengunjung dapat lebih mengeksplor lagi jauh ke dalam dari objek utama green canyon, mulai dari perjalanan pertama dari sekretariat melewati gerbang Desa Kertayasa kita akan di suguhi pemandangan areal pesawahan dan perkebunan pada musim tanam pengunjung dapat penyaksikan atau bahkan ikut serta turun ke sawah untuk mengikuti kegiatan petani di sawah begitu juga pada musim panen, masuk ke gerbang guha bau pngunjung juga akan menikmati pemandangan perkebunan rakyat dan ternak sapi/kambing/domba dari puncak bukit juga dapat melihat sekilas pantai Batu Karas dan pada akhirnya sampai di saung persinggahan body rafting Guha Bau. Sejenak kita akan beristirahat sebelum melanjutkan turun ke lokasi start body rafting. Perjalanan dari saung persinggahan ke Guha Bau (gua Bau) memakan waktu 20-30 menit, sebelum sampai ke mulut gua kita akan melewati rimbunya semak belukar dengan di hiasi pepohonan namun semunya itu aman dari binatang yang sekiranya membahayakan. Bau yang sedikit menyengat hidung sudah mulai dapat di rasakan di tengah perjalan turun, bau tersebut berasal dari kotoran kelelawar yang banyak menhuni di dalam gua. Walupun demikian kotoran kelelawar tersebut banyak di manfaatkan oleh penduduk sekitar sebagai pupuk organik. Akan sedikit licin sebelum sampai di mulut gua, di depan guha bau inilah perjalanan body rafting di mulai turun ke sungai namun sebelumnya instruktur/pemandu akan melakukan sedikit pengarahan sebelum turun ke sungai.

Selama perjalanan di sungai yang menghabiskan waktu 4 – 5 jam perjalanan tersebut akan melewati beberapa jeram dan tempat seperti Curug Jenggala, Leuwi Panjang, Leuwi Ki sunda, Cadas Ngampar kemudian sampai di pintu masuk ke areal utama green canyon akan di sambut dengan tetesan air dari bebatuan yang berbentuk seperti air hujan dan sampailah di pemandian putri dan terusnya batu payung. Perjalanan berlanjut dengan melewati jembatan tanah (Cukang Taneuh), pancuran emas dan tibalah di garis akhir yaitu Dermaga II.

Demikianlah sepintas perjalanan yang dapat kami gambarkan, akan sangat terasa sekali keindahan dan keagungan dari green canyon ini dengan mengunjunginya kami selaku operator dari Body Rafting siap berbagi pengalaman dan petualangan menyusuri sungai cijulang (Green Canyon).


(Asep Taufik Mulyadi)

Brosur Guha Bau Body Rafting


Sebagian perjalanan Guha Bau Body Rafting dituangkan dalam bentuk brosur seperti ini.